Kamis, 22 Desember 2011

Semua Tentang Ibu

Semua tentang ibu

Begitu Senja

Kutelusuri garis itu

Membentuk formasi di sudut kelopak

Kelopak matanya yang semakin lusuh

Terbentang panjang di atas dahi

Bersatu bersama guratan lain

Kutelusuri rambut itu

Berbaris memutih di kulit kepala

Semakin hari semakin pias

Dipanggang mentari, dilumat keringat

Kutelusuri wajah itu

Rahangnya tak lagi kukuh

Garis bibirnya tak lagi lentur bertutur

Matanya tak lagi awas

Keletihan yang menggantung di sana

Mengatakan bahwa ia sudah sangat senja

Tak ada waktu yang tersedia untukku berada di sampingnya, untuk sekedar mengunggkapkan rasa

sayangku padanya, hanya duduk dalam boncengannya ai bercerita sepanjang perjalanan, dengan

suara yang bertarung dengan jalanan, satu kali dalam seminggu, ya hanya itu waktu kebersamaan

kami, andai ada hari ayah akan kubacakan puisi ini di hadapannya, tapi sayangnya dunia tak

sepakat denganku, hanya dalam laptop ini kuharap ia sempat membacanya sebelum ia menutup

hidupnya.

Biarkan aku melukis wajah

Menjabarkan kerinduanku

Bairkan aku memikirkannya sejenak

Merenungkan kehampaanku

Hampir semua lembar takdir dijelajahinya

Sudah panjang nafasnya

Derita hitam kelopak bawah matanya

Tak pernah usai alur kesabarannya

Baginya aku adalah darah

Menyebarkan segenap tenaga di tubuhnya

Dan bagiku ia adalah langit

Yang tak mengenal waktu memayungiku

Tanpa pernah mengenal malam atau siang

Cintaku ibu



(Ranal F _ Fossei Jabodetabek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar