Rabu, 21 Desember 2011

Peran Bunda dalam Keberhasilan Ekonomi Islam

Peran Bunda adalah Kunci Resep Keberhasilan Ekonomi Islam

Apakah definisi dari ilmu ekonomi ? ilmu ekonomi secara sistematis mempelajari
TINGKAH LAKU MANUSIA dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya
yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu ( Adam Smith )

Mari kita urai, faktor apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi TINGKAH LAKU
MANUSIA ?

Greenarce (1941) dan Fodor (1949), ahli psikoanalisa, berpendapat bahwa pembentukan
kepribadian seseorang sebenarnya dimulai sejak dari dalam kandungan ibu; hal
itu dibuktikan oleh hasil risetnya terhadap tikus putih. Mereka ingin memperoleh
jawaban terhadap pertanyaan, "Apakah stres pada induk tikus yang bunting itu akan
mempengaruhi keturunannya?"

Sepuluh tikus jantan dan betina difungsikan sebagai induk; kemudian 60 ekor
keturunannya diselidiki. Bermula, 5 tikus betina digunakan sebagai percobaan, dilatih
untuk bereaksi menghindarkan diri dari shock elektris yang ditandai dengan dengungan
bel. Kemudian 5 tikus betina yang digunakan sebagai percobaan itu dikawinkan. Setelah
5 tikus betina tersebut diketahui sedang bunting, maka 5 tikus itu di-shock elektris
dengan bunyi dengungan bel.

Hasilnya: anak-anak tikus yang dilahirkan oleh induknya yang dalam keadaan aman
dapat lari-lari dengan lincah dan riang. Namun anak-anak tikus yang dilahirkan oleh
induk yang sedang dalam keadaan stres oleh sebab mengalami shock elektris kelihatan
takut-takut dan bersembunyi-sembunyi.

Pendidikan ibu sudah dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Sejak saat itu
kedekatan fisik dan emosional ibu dengan anaknya sudah terjalin secara alamiah. Banyak
para ahli yang berpendapat bahwa kedekatan fisik dan emosional seorang ibu pada
anaknya merupakan salah satu aspek penting keberhasilan pendidikan. Di sinilah peran
penting seorang ibu terhadap pendidikan usia dini.

Dalam ceramahnya beberapa waktu lalu di KBRI-Riyadh, Arab Saudi (tepatnya pada
4-10-2011), wakil menteri pendidikan nasional KIB II, Bapak Prof. Dr. Fasli Jalal
menjelaskan secara gamblang bahwa perkembangan kecerdasan anak yang sangat
pesat terjadi sejak anak baru lahir hingga usia 5 tahun. Menurut beliau, hampir 70%
potensi kecerdasan anak sudah terbentuk pada usia di bawah 5 tahun. Kemudian secara
bertahap mencapai 80% pada usia 8 tahun.

Betapa pentingnya peran ibu hingga ada istilah ibu sebagai rahim peradaban. Ibu
memiliki tugas dan peran yang sangat besar dalam sepanjang sejarah manusia. Ibu
tidak hanya bertindak sebagai tempat embrio berkembang selama sembilan bulan. Tapi
peran ibu lebih dari sekedar mengandung dan melahirkan anak. Tugas yang berat yang
diemban oleh seorang ibu adalah sebagai pendidik para pelaku sejarah dari zaman-
ke zaman. Optimalisasi peran ibu dalam membangun peradaban di dunia ini adalah
tuntutan.

Untuk menciptakan generasi bangsa yang bertaqwa, dimulai dari berusaha menjauhi
makanan yang haram dan dari sumber-sumber rezeki yang bebas dari RIBA.

Daging yang tumbuh bagi si pemakan itu sendiri, apabila dari makanan haram dan riba
berakibat:
1. Melahirkan anak yang kadang-kadang sulit diatur.
2. Tidak menutup kemungkinan anak yang lahir dapat mempunyai tipe-tipe cenderung
negatif; Yang menurut Psikology ada beberapa tipe manusia yang negatif, antara lain:
a). Kliptomania, orang yang mempunyai kecenderungan untuk mencuri.

b). Dipsomania, anak yang cenderung pada minuman keras, ganja. morphin dan lain-lain.
c). Pinomania,kecenderunganuntukmerusak.
d). Dipresif, kecenderungan berbuat robot, amoral. asosial, freesex, sadis, suka bunuh
diri, dan sebagainya.

Dalam kenyataannya masih banyak diantara kita yang memakan makanan dan
memberikan makanan untuk anak-anaknya yang berasal dari RIBA. Bermula dari
perekonomian keluarga yang terpuruk menyebabkan persoalan sosial yang lebih
buruk , peningkatan angka kriminalitas, perceraian dan berefek buruk pada kualitas
generasi bangsa ini. Inilah bukti kelemahan dan kebobrokan sistem yang diterapkan
di Indonesia. Sistem Kapitalisme yang diterapkan telah memaksa para ibu di negeri ini
untuk bekerja meninggalkan keluarganya. Kebanyakan mereka bekerja menjadi buruh
pabrik, pembantu rumah tangga, bahkan menjadi TKW di luar negeri. Lantas, bagaimana
solusi dari semua permasalahan ini?

Lalu dimana posisi seorang ibu saat ini? Apakah peran seorang ibu sudah kabur? Ibu
sibuk mencari uang, ibu sibuk dengan kliennya, ibu sibuk mengurusi bisnis. “Ibu cari
uang juga demi kalian (anak-anak)”, kata-kata itu yang sering dilontarkan sebagai
perisai. Namun apakah anak hanya cukup dengan materi saja dan apa benar itu demi
kepentingan anak 100%? Kita tengok ummul mukminin Khadijah, seorang wanita
karier, ahli berdagang, namun beliau tetap menjalankan perannya sebagai seorang
istri dan seorang ibu yang sangat baik. Wanita karier bukan menjadi penghalang untuk
mencurahkan perhatian pada anak. Tergantung manajemen waktu setiap ibu.

Masalah yang terpenting adalah peradaban apa yang akan dibawa dan dibangun oleh
pelaku sejarah. Masyarakat madani yang berakhlaqul karimah tentu menjadi impian
setiap manusia. Termasuk di dalamnya perjuangan dalam membumikan Ekonomi
Syariah .

Sebagian besar penduduk di negeri ini adalah Muslim, mengapa mereka tidak mengambil
hukum Islam untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Padahal Islam adalah satu-
satunya solusi untuk memecahkan problematika manusia termasuk pada aspek
ekonomi.

Dalam rangka memepersiapkan ibu sebagai peran peradaban, butuh ibu yang cerdas,
berakhlaqul karimah dan berfikir progresif.

Dan sekarang adalah saatnya kita mengembalikan, mewujudkan dan merevitalisasi
ungkapan “al ummi awwalul madrosah” .


(N. Anisa Qadriyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar